Rabu, 03 Februari 2010

ABL 2009/10 Playoff : BritAma Paksakan Game Ketiga Di Singapura


Satria Muda (SM) Britama memelihara peluang berlaga di final ASEAN Basketball League (ABL) setelah memenangkan game kedua playoff final four. Wakil Indonesia ini revans dengan membungkam Singapore Slingers 74-45 di Britama Arena Sports Mall Kelapa Gading Jakarta, Rabu (3/2).

Skor menjadi 1-1 karena SM Britama kalah 68-87 pada game pertama di Singapura. Dengan format playoff the best of three, kedua tim akan melangsungkan game hidup mati, kembali di kandang Slingers di Singapore Indoor Stadium, Ahad (7/2). Pemenang game ketiga nanti akan tampil di final. Slingers mendapatkan jatah game kandang lebih banyak karena berperingkat lebih baik di klasemen reguler.

Motivasi membalas kekalahan pertama menjadi kekuatan utama para pemain SM Britama. Didukung suporter fanatiknya, wakil Indonesia ini langsung menggebrak di kuarter awal. Pola offense yang lebih dinamis serta disiplin dalam defense membuat SM Britama sudah unggul jauh 24-12 di kuarter pertama.

Pelatih Fictor Gideon Roring melakukan sesuatu yang berada di luar kebiasaannya, yakni melakukan rotasi cepat dengan beberapa formasi pemain berbeda. Salah satunya adalah dengan memasang Wendha Wijaya mendampingi Mario Wuysang atau berduet dengan Faisal J Ahmad. Perubahan formasi juga diikuti perubahan pola defense dan offense. Hasilnya SM Britama menjauh 38-21 di halftime.

Kunci kemenangan SM Britama terjadi di kuarter ketiga. Transisi cepat SM Britama sulit dihentikan Slingers. Wendha dan Mario bergantian membuat situasi penyerangan yang gagal dibendung Slingers. Akhir kuarter ketiga SM Britama semakin menjauh 56-35.

Di kuarter keempat Slingers masih mencoba mengejar. Namun para pemain SM Britama tidak mengendur. Sadar sulit menang, pelatih Slingers Frank Arsego menarik dua pemain asingnya Michael LeBlanc dan Kyle Jeffers saat game tersisa empat menit.

Ito, panggilan Fictor, juga melakukan hal serupa dengan menarik dua pemain asing, yakni center Nakiea Miller dan shooter Alexander Hartman. Namun permainan tidak banyak berubah hingga game usai.

Miller menepati janjinya untuk membawa SM Britama kembali bermain di Singapura. Ia bermain luar biasa, nyaris mencetak triple double dengan 24 poin 16 rebound dan sembilan blok. Alexander Hartman tidak mau kalah dengan 15 poin delapan rebound dan tujuh assist. Sedang Wellyanson Situmorang mencetak 12 poin.

Dari Slingers, LeBlanc mencetak 14 poin dan Al Vergara 12 poin.

"Ini berkah cedera Christian Ronaldo Sitepu. Saya jadi banyak melakukan rotasi dan anak-anak menjawab kepercayaan dengan baik," kata Ito.

Ia menyebut keinginan dalam hati pemainnya untuk memaksakan game ketiga sebagai faktor penentu kemenangan timnya. Selain itu, Ito menyebutkan strategi zone defense timnya kali ini dijalankan dengan lebih baik.

"Semangat dan disiplin anak-anak luar biasa," pujinya.

Ito tidak menilai kembali bermain di kandang lawan sebagai hambatan timnya untuk melaju ke final. Sebab SM Britama selama ini sudah berpengalaman dalam posisi tertinggal namun berhasil mengejar dan membalikkan keadaan.

"Game ketiga nanti sudah tidak bicara strategi, namun bagaimana memotivasi pemain untuk bisa tampil dengan semangat serupa seperti main di kandang," ucap Ito.

Adapun Frank menilai faktor tuan rumah sangat menentukan di game ABL. Para pemain lebih bersemangat jika bermain di kandang sendiri. Kenyataan ini, kata Frank, yang terjadi di dua game pertama playoff. Slingers tampil luar biasa di Singapura, begitu juga SM Britama saat di Jakarta.

Frank mengaku tidak ambil pusing atas kekalahan besar timnya. Menurutnya kalah satu poin atau 10 poin sama saja, sebab skor tetap 1-1.

"Sekarang tergantung persiapan kami di kandang nanti untuk bisa memenangkan permainan," kata Frank.

Ia memuji permainan apik SM Britama. Namun ia menegaskan SM Britama tidak akan mudah untuk bermain serupa di game ketiga nanti. (israr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar